Friday, August 1, 2008

Alangkah dalamnya maksud...

Pagi ini saya mendapat sebuah sajak dari seorang kawan yang diberikan khusus untuk suaminya. Saya sangat tersentuh dengan sajak ini meskipun ianya menggunakan bahasa yang simple dan mudah. Begitu dalam maksudnya....Benarkah kadang kala kita begini??



Khas untuk mu Sayang
CINTA BUKAN DI MATA


Akan tiba masanya
Bila isteri "senang' di hati tapi "kurang" di mata
Maklumlah sudah berderet manusia ber"bin" dan ber"binti"kan diri
kehamilan mengikis keterampilan badan
proses melahirkan mengurangkan
darjah keanggunan
bukan sedikit urat-urat seni yang putus saat bersalin
Usia meningkat,
Kecantikan tergugat
Dulu yang kita lihat mulus,
kini beransur pupus
Betis, tidak lagi bunting padi
Pipi, bukan lagi pauh dilayang
Apakah dengan itu akan berkurang CINTA kita?
Cinta di mata, bertapak di "body"
tapi jika cinta tetap kekal lagi bertambah
ertinya cinta kita di hati, berpasak di budi
Itulah CINTA SEJATI
(nukilan: Pahrol Md Juoi)